Join The Community

Premium WordPress Themes

Jumat, 11 Maret 2011

Kompor Bahan Bakar Biji Jarak

Pemerintah berencana menarik subsidi minyak tanah per 1 Mei 2008 nanti. Walaupun masih berupa rencana namun hal tersebut sudah membuat resah masyarakat kecil.
Berdasarkan data yang dikumpul tim GOOD MORNING pagi ini (24/3), Pemerintah telah mensubsidi kebutuhan minyak tanah untuk masyarakat Jakarta sebesar 70 ribu kiloliter sepanjang tahun 2007..Nah loh…itu baru Jakarta loh…
Yup, kelangkaan minyak tanah diberbagai pelosok negri kita ini tak ayal juga melambungkan nilai jual minyak tanah tersebut. Harga Minyak tanah sekarang berkisar Rp 2.800,-s/d Rp 4.000,- dan dipastikan akan melonjak menjadi Rp 7.000,-/liter bila Pemerintah benar – benar tidak lagi memberikan subsidi ( selama persediaan di pangkalan Minyak tanah masih ada loh..).
Rencana Pemerintah untuk melakukan konversi bahan bakar elpiji-pun masih menjadi polemik sebagian besar masyarakat yang notabene adalah rakyat tidak mampu. Menurut masyarakat, harga elpiji sebesar Rp 15.000,- /tabung masih terlalu mahal.
Untuk itu mereka masih menganggap kenaikan minyak tanah masih diambang batas…” Asalkan gak habis sih harga Rp 7.000,- sih gak apa – apa…”..kata salah satu warga. Nah, bagaimana bila minyak tanah benar – benar RAIB dari bumi INDONESIA ini?
Hal itulah yang memicu sekelompok pengrajin dari Lowokwaru Malang untuk memproduksi kompor dengan bahan bakar dari BIJI JARAK. Sekilas kompor tersebut terlihat tidak jauh berbeda seperti kompor minyak pada umumnya. Hanya saja BIJI JARAK langsung diletakkan di atas tangki ( tanpa proses penyulingan loh ). Dan api yang dihasilkan juga gak kalah dengan kompor minyak. Warga Malang menyambut gembira kompor baru ini karena bahan bakarnya-pun gak terlalu sulit didapatkan…hampir di setiap halaman rumah warga terdapat tanaman JARAK ini..selain memang mudah tumbuh, BIJI JARAK-pun banyak dijual dipasar ( harganya jauh lebih murah dunk..).
O,ya kompor berbahan bakar BIJI JARAK ini dapat dimiliki oleh warga seharga RP 50.000,- ( Gak mahal loh..).. Sebenarnya penggunaan BIJI tanaman JARAK sebagai bahan bakar sudah lama dikenal terutama di dunia otomotif.
Sekilas tentang Tamanan Jarak...
Tanaman jarak penghasil biodiesel ini berasal dari jenis TANAMAN JARAK pagar dikenal dalam bahasa Inggris bernama Physic Nut ( species Jatropha curcas ). Tanaman jarak Physic Nut banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia dan yang lebih penting lagi nih.. dapat diperoleh ekstrak minyak dari bijinya. Hmmm, untuk itulah tanaman jarak Physic Nut lebih banyak terkait dengan informasi biodiesel atau biofuel.
Yup, minyak jarak (Jatropha oil) akhir-akhir ini mulai banyak diperkenalkan sebagai energi alternatif biodiesel. Biodiesel tersebut dihasilkan dari minyak yang diperoleh dari biji tanaman jarak. Dan dalam berbagai penelitian tentang minyak yang dihasilkan oleh tanaman jarak ini tampaknya dapat menjadi substitusi bahan bakar diesel.
Menghadapi krisis kelangkaan BBM dan kenaikan harga BBM di Indonesia, Pemerintah mulai menggali sumber-sumber energi alternatif. Minyak jarak ini pun mulai mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah. Setelah dirintis oleh ITB kemudian diikuti oleh IPB, dan selanjutnya diikuti oleh lembaga pemerintah pusat yaitu BPPT dll dan saling bekerja sama untuk pengembangan minyak jarak sebagai bahan bakar minyak alternatif ini.
Semoga dapat mengurangi keresahan masyarakat atas kelangkaan minyak tanah ya…^_^

0 komentar:

Posting Komentar